Pengikut

Kamis, 13 Juli 2017

Light Become Dark

Light Become Dark

Setiap orang berharap hidupnya  berakhir bahagia seperti yang kuharapkan sekarang.
aku tak tau kalimat itu sajalah yang kupikirkan selama beberapa waktu ini. aku ingin menangis sepanjang malam dan tak tau apa yang harus ku lakukan. seperti terbangun dari mimpi suram itulah yang kurasakan.
“kirin….kirin”  kutersadar dari lamunan ku ketika seseorang mengguncangkan tubuh ku.
“jesicca, apaan sih ganggu aku yang lagi fokus aja ” balas ku dengan wajah sebal.
“heh..fokus kamu bilang? Palingan kamu ngelamunin kak chiko kan….wkwkwk” balasnya sambil tertawa  terbahak-bahak
“ya… gak lah ya kali aku mikirin chiko, aku bukan seperti kalian yang hanya mandang cowok dari penampilannya saja” balasku dengan wajah sinis tak terima.
“awas kamu mikirin kak chiko…kak chiko tu dah jadi milik sekarang dan selamanya” ucapnya dengan percaya diri.
“iya  deh ….chiko tu milik kamu, tapi kamu harus…”ucapan ku terhenti ketika terdengar bel menandakan jam istirahat telah usai, “ jes.. ayok masuk kelas” ajak ku ke jesica.
“ehh no…no… kamu harus lanjutin …aku harus apa hehh?” jegatnya ketika ku ingin masuk ke kelas.
“ ntar ja deh jes kita lanjutin, ini kelas pak killer ntar kita gak dikasih masuk….ayok cepat” kutarik tangan jesica tuk mengikut aku.

Bel pulang pun berbunyi
  “akhirnya kita bisa juga kluar dari kelas pak killer” ucap jesica senang.
 “cieee kirana yang dah jadian ma kak chiko”ucap Diana gembira
“apaaaa…jadian?” ucap jesica dengan nada terkejut tak percaya
”ya iyalah jadian…emang kenapa kamu cemburu?”Tanya Diana dengan nada sinis.
“ya gk lah Cuma terkejut aja…kenapa kak chiko mau sama cewek mentel kek kamu” balas jesica dengan nada sinis

Kirin POV
Aku terkejut dengan pandangan yang kutatap sekarang , sahabat ku jesica dengan wajah merah padamnya berlari tanpa menghiraukan ku. Seperti tak percaya baru kali ini kulihat wajah serius jesicca yang tak menghiraukan siapapun disekelilingnya.
Pov end
“jesica…jesica…tunggu aku” teriak ku sambil berlari mengejar jesica.
Tak ada jawaban  yang terdengar
kuterus berlari menyusuri anak tangga yang dilalui jesica …berharap ia akan berhenti dan mendengarku tapi nihil… ia terus berlari hingga sekarang aku baru sadar jika aku telah berada di atap sekolah.
“jesicaaa….” Teriak ku
“berhenti di situ kirin” jawabnya dengan nada tersedu-sedu
“jangan lakuin ini jesica…untuk apa kamu menghancurkan diri kamu demi bajingan itu ….sadar jes…sadar” ucap ku tak sadar ntah sejak kapan air mata ku telah bercucuran sebegitu derasnya.
“bajingan?” ucapnya samar
Terdengar tangisnya yang semakin keras.
“ya dia memang lelaki bajingan dan dengan bodohnya aku telah terjerat olehnya” ucapnya dengan nada yang tak begitu jelas
Ku terpaku dengan kata terjerat seakan kutak siap tuk mendengarkan kata-kata selanjutnya ….hawa negatiflah yang telah terpikirkan oleh ku.
“terjerat apa yang kau maksud jesica” Tanya ku dengan tangis yang tak terbendung lagi
“aku telah hancur kirin…aku hancur,lebih baik aku mati kirin …lebih baik aku mati” ucapnya dengan melangkahkan kakinya satu langkah lebih maju.
“jangan jesica…. Ku berlari dan menangkap tangan kirinya kumohon bertahanlah  jes” tangisku tak tertahan lagi rasanya seperti ingin meninggalkan dunia ini
“lepaskan aku kirin…lepaskan” jawabnya dengan nada membentak
“tidak kamu tidak bisa berakhir seperti ini jes” jawabku dengan tegas ..tapi tangan ku tak sanggup lagi menahan berat ini

Kerumunan orang di bawah melihat kejadian ini dengan terkejutnya dan bersorak – bersorak
“lepaskan kirin…aku tak sanggup dengan hal yang akan menimpaku selanjutnya lebih baik aku mati” katanya dengan nada pasrah
“tidak …kamu harus selamat jes” jawab ku tapi kekuatanku bertolak belakang dengan ucapan ku…rasanya kekuatan ku telah habis, ingin kulepaskan beban ini tapi ku tak sanggup lagi sepertinya bandan ku juga akan terangkat dan jatuh.
“jes sepertinya kita akan mati bersama” ucapku dengan senyuman yang menghiasi wajah ku.
“tidak rin kamu harus tetap hidup” ucapnya
Tiba-tiba kurasakan tangan seseorang melingkar di pinggang ku dan menarik tubuh ku dengan tenaga kuatnya ,memastkan ku berada di posisi yang aman, tangan nya pun beralih ketangn ku yang sedang menarik tangan jesica dan ia menarik tangan jesica dengan sekuat tenaga
“jesica kau selamat “ kupeluk jesica dengan sekuat tenaga ku seakan aku tak ingin kehilangan dirinya lagi
“hentikan rin kau membuatku kehilangan nafas”jawabnya dengan tersegal-segal
“maaf “ mata ku beralih dan tersadar seseorang menatap kebahagian kami dengan intens
“terima kasih telah membantuku menyelamatkan sahabat ku” ucapku dan tak sadar jika kedua tangan ku telah melingkar di pinggangnya
“kirin  apa yang kau lakukan” Tanya jesica yang membuatku tersadar.
“maaf” aku terlalu bahagia ucapku pada lelaki yang baru saja kipeluk tu
“tidak apa-apa , aku akan membantumu setiap saat agar kau selalu melingkarkan tanganmu di pinggang ku” jawabnya dengan mantap dan membuat ku berinding
Kami masih terpaku dalam diam
“namaku William, aku murid pindahan baru disekolah ini”ucap nya dan mengulurkan tangan nya kearah ku
“ehhemm kirin” ucapku dan membalas uluran tangannya, dia menggenggam tanganku dengan erat dan nyaman.
“ehemm apakah kau tau mau mengetahui nama ku” Tanya jesica kepada willian membuat aku tersadar dan narik tangan ku
“ya tentu…william”ucapnya pada jesica
“jesica”jawab jesica dan menggengam tangan William dengan erat
“sudah cukup perkenalannya ,,,sebaiknya kita pulang sekarang dan kamu harus istirahat dan menjernihkan pikiran mu jes…kamu juga harus jelasin apa yang seharusnya kamua jelasin pada ku sebelum kamu melakukan hal konyol ini “ ucap ku pada jesica yang membuat dia terdiam tanpa kata dan menurut saja pada ku.
“kami duluan ya.. wiliam,, sekali lagi terima kasih banget dah bantu kami”ucaku sambil menunduk.

Home sweet home
“kirin gimana kelas mu hari ini”Tanya ayah
“baik-baik saja”jawab ku seolah enggan tuk melanjutkan percakapan ini
Dan belalu begitu ja dari hadapan ayah.
Kuhempaskan tubuhku ke kasur, seolah-olah ini terpat ternyaman di dunia  kantuk ku tak tetahankan lagi.

School
“hey honey”ucap seseorang yang sontak membuat ku terkejut akibat tangan melingkar di pinggang ku
“eh don…apaan sih kan malu diliatin temen-temen yang lain”ucapku dan langsung melepaskan tangannya, ntah mengapa pelukan ini tak nyaman seperti pelukanku saat bersama William
“kamu kenapa sih sayang kok jadi beda gini, apa aku ada buat salah?”ucapnya dengan wajah bingung
“gak kok don,,kita masuk kelas ja yuk” ucapku sambil menarik tangannya. Doni pun berjalan disamping ku.
Saat aku memasuki kelas, smua teman pada ricuh dikelas
“ehh ada pa ini kok smua kalian pada rebut sih”




 to be continued.................

ccjs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar